Nilai tukar rupiah kembali menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Jumat (28/4/2023). Mata Uang Garuda bahkan menyetuh rekor terkuat 2023.
Begitu perdagangan dibuka rupiah langsung melesat 0,34% ke Rp 14.650/US$. Penguatan bertambah menjadi 0,41% ke Rp 14.640/US$ pada pukul 9:04 WIB. Level tersebut merupakan rekor terkuat tahun ini, yang sebelumnya dicapai 14 April lalu.
Selain itu, Rp 14.640/US$ merupakan level tekuat sejak 10 Juni 2022.
Dolar AS yang masih limbung membuat rupiah terus menguat. Indeks dolar AS pada perdagangan Kamis hanya naik 0,04% meski pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat lebih tinggi dari ekspektasi.
Departemen Tenaga Kerja AS kemarin melaporkan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I-2023 tumbuh 2,6% lebih tinggi dari hasil survei Reuters terhadap para ekonom sebesar 2%.
Rilis tersebut tentunya menguatkan ekspektasi bank sentral AS (The Fed) akan kembali menaikkan suku bunga pada pekan depan, tetapi nyatanya dolar AS tidak begitu perkasa merespon hal tersebut.
Isu utang Amerika Serikat menjadi salah satu penekan dolar AS. Data dari Kementerian Keuangan menunjukkan per 31 Maret utang Amerika Serikat menembus US$ 31,45 triliun, menjadi yang terbesar di dunia.
Kementerian Keuangan AS sebelumnya sudah memberikan estimasi jika anggaran akan habis paling cepat pada awal Juni.
Sementara itu Congressional Budget Office (CBO) memprediksi anggaran akan habis sekitar Juli – September.
Jika sampai batas tersebut pagu utang belum dinaikkan, maka Amerika Serikat akan mengalami default untuk pertama kali dalam sejarah.
“Kegagalan utang kami akan menghasilkan bencana ekonomi dan keuangan,” kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen kepada anggota Kamar Dagang Metropolitan Sacramento, Selasa (25/4/2023).
“Kegagalan akan menaikkan biaya pinjaman selamanya. Investasi masa depan akan menjadi jauh lebih mahal,” tuturnya, dikutip dariĀ Reuters.